Sate Kambing 29
Semarang punya beberapa warung sate jagoan, salah satunya Sate Kambing 29 yang berlokasi di Jln. Letjen. Suprapto No. 29, di depan Gereja Blenduk. Karena lokasinya di Kota Lama, warung ini cocok dikunjungi saat jam makan siang setelah berwisata di Kota Lama atau setelah mengunjungi Gereja Blenduk.
Di sini tersedia sate daging, sate campur, sate buntel, dan sumsum. Sate campur biasanya terdiri atas daging kambing dan jeroannya (hati, limpa, usus, torpedo). Sedangkan sumsum adalah bagian dalam tulang tulang yang disajikan dengan kuah gule, dimakan dengan cara disedot. Saya tergoda untuk mencoba sate campur. Sejenak melupakan yang namanya kolesterol. Meski ramai, pelayanannya tidak lamban. Tak seberapa lama pesanan sudah datang; dan memang, rasanya enak banget.
Sate Kambing 29 istimewa karena hanya menggunakan daging sate pilihan. Banyak bagian daging yang dibuang pada saat penyiapan bahan sate. Yang digunakan hanya bagian paha atas dan daerah punggung. Kedua bagian daging ini memang lebih empuk dari bagian lainnya. Bagian lain yang tidak masuk syarat keempukan daging hanya boleh dimasak untuk menu lain.
Selain sate kambing biasa, warung ini juga menyediakan sate buntel. Sate ini dibuat dari daging kambing cincang yang dibungkus dengan lemak kambing lalu dibakar. Setelah dicincang, daging kambing dicampur dengan bumbu. Setelah itu daging dibungkus dengan lemak tipis (gajih) lalu dibakar. Saat matang, daging sate buntel sama sekali tidak berbau prengus, teksturnya juga sangat lembut menggoyang lidah.